Selasa, 04 Agustus 2009

PERANG SUKU LANGO URAN DENGAN LAMAU
SEBAGAI AWAL ALIH KEPEMILIKAN LAHAN DESA LAMAU
Suatu pagi seperti hari –hari sebelumnya mereka pergi mengiris tuak bersama, setelah mengiris tuak timbul niatan Lewodawan untuk menunjukan kesaktiaanya kepada Lewodawan. Lewodawan setelah mengiris tuak berteriak kepada Lewotaka “ Lewotaka lihat disini ada seekor rusa !”. Terlihatlah seekor rusa yang keluar dari segerombolan semak dibawah pohon tuak dimana Lewodawan mengambilnya. Dalam hati Lewotaka ini kesempatan untuk menunjukan kesaktiannya memanah kepada Lewodawan. Tanpa berfikir panjang mengeluarkan panah dan mengarahkan anak panah rusa. Panah meluncur kearah tepat menghujam jantung rusa dan rusa tergelatak mati. Melihat rusa tergeletak sekjap itu pula Lewotaka bergegas lari menghampirinya, namun setelah dekat alangkah terkejutnya Lewotaka setelah sampai dilokasi dimana rusa tadi berada, dengan melihat Lewodawan terbujur kaku tertembus busur panah tepat dijantungnya.
Berita itu segera tersebar ketelinga suku Lamau, dalam waktu sekejab berkumpulah kedua suku tersebut ke tempat kejadian. Melihat kenyataan pemimpinan tewas mereka merasa terpukul, yang lebih mengejutkan lagi setelah melihat anak panah yang menancap ditubuh Lewodawan adalan anak panah Lewotaka. Sepontan mereka berteriak “ Lewotaka, kenapa kamu bunuh Lewodawan “. Karena tidak merasa membunuh dengan segaja, maka Lewotaka berusaha menjelaskan duduk permasalahannya. Namun mereka tidak mau tahu, kenyataan didepan mata sudah cukup menjadi bukti yang kuat. Maka saat itu juga suku Lamau menyatakan perang terhadap suku Lewotaka untuk membalas dendam atas kematian Lewodawan.
Untuk memperkuat pasukannya maka suku Lamau meminta bantua suku Tokojaeng, sementara suku Lango uran minta bantuan pada suku Atawatung. akhirnya perang tidak bisa dihindarkan kedua belah pihak saling baku bunuh. Setelah beberapa hari berperang suku Lewodawan kalah.
Setelah perang berakhir sebagai ucapan terima kasih atas bala bantuan pasukan Atawatung, Lewotaka menyerahkan sebagian tanahnya kepada suku Atawatung. tanah tersebut berada disugi Moting. Setelah kejadian itu tidak ada perselisihan lagi.
Sumber : Ismail ( Warga desa Lamau, Kecamatan Ilie Ape, Kabupaten Lembata)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar